Rabu, 01 Februari 2017

Ini Bedanya Kuliner Australia dan Indonesia

Australia merupakan negara tetangga yang berbatasan dengan pulau terluar di Indonesia. Meski demikian, Indonesia dengan Australia memiliki kebudayaan yang jauh berbeda.

Dari segi kuliner misalnya, jangan kaget jika Anda merasakan panganan Australia yang sedikit hambar atau tak berperisa kuat layaknya masakan Indonesia.
Disampaikan Chef Yulius Novin, yang menyelesaikan studinya di Le Cordon Bleu Sydney Australia, kuliner khas Australia memang cenderung tidak menggunakan MSG yang berperan membuat citarasa masakan lebih terasa.

"Kalau di Australia, kulinernya cenderung lebih menonjolkan rasa aslinya. Misal kalau mengolah daging sapi ya tinggal tambahkan garam, merica lalu dipanggang. Jadi rasa asli masakan nggak hilang," ujar Chef Yulius pada temu media #AussieBanget di Kedutaan Besar Australia, Jakarta, Selasa (31/1/2017).

Sedangkan masakan Indonesia, tambah dia, cenderung didominasi dengan rasa rempah-rempah yang kuat dan tak jarang mengaburkan rasa asli bahan makanan di dalamnya. Namun, tentu saja citarasa ini memang cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.

"Kalau masakan Indonesia kan khasnya pedas dan rempah-rempah kuat. Tapi itu keunikan kuliner kita yang memang memanjakan lidah," tambah dia.

Ditambahkan dia, jika kuliner Indonesia populer dengan soto, nasi goreng dan nasi Padang, maka makanan Australia yang populer biasanya cenderung makanan yang dipanggang, seperti daging atau seafood. Namun tentu saja tidak banyak bumbu yang mereka pakai saat mengolah masakan tersebut.

"Tapi memang kalau yang khas banget, Australia cenderung nggak ada. Karena Australia cenderung multiculture tapi kiblat untuk kulinernya lebih ke western," pungkas dia.

#AussieBanget merupakan kampanye yang digagas Kedutaan Besar Australia untuk mempromosikan budaya dan gaya hidup Australia pada masyarakat Indonesia.

Sejak Januari 2017 kemarin, Kedutaan Besar Australia mengagas acara dengan tema bervariasi mulai dari film, kuliner, olahraga, pendidikan, wisata, hingga teknologi, setiap bulannya hingga Desember mendatang.

"Masyarakat Indonesia berkesempatan untuk mencicipi rasa Australia dengan berbagai acara promosi yang akan menampilkan semua keunggulan kami, seperti makanan segar yang fantastis, budaya kopi yang berkualitas, pendidikan kelas dunia, serta tempat wisata dan inovasi yang menarik dan berteknologi tinggi," ujar Paul Grigson selaku Duta Besar Australia untuk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar